Sindikat Tiongkok Masuk Indonesia Sebagian Gunakan Visa Turis
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 153 WN Tiongkok dan Taiwan diamankan aparat kepolisian karena melakukan tindak kejahatan siber internasional. Dari 153 WN Tiongkok itu, 80 persen orang tidak memiliki paspor.
"Yang enggak punya identitas (paspor) alasannya dipegang oleh seseorang," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di kantornya, Senin (31/7).
Rikwanto mengaku, pihaknya masih memburu broker atau pihak yang memfasilitasi keberangkatan para WNA itu. "Mudah-mudahan yang dikatakan sponsornya itu bisa kami amankan," jelas Rikwanto.
Rikwanto mengaku sebagian kecil dari mereka memang memiliki paspor. Untuk masuk ke Indonesia, mereka menggunakan visa turis dan pekerja.
"Jadi 20 persen dari mereka punya paspor. Ada yang izinnya turis, kerja, dan kunjungi keluarga," kata Rikwanto.
Meski demikian, Rikwanto memastikan pihaknya tetap akan mendalami cara mereka tiba di Tanah Air, apakah melalui jalur legal atau ilegal. "Ini yang sedang kami telusuri," pungkas Rikwanto.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan bahwa 29 WN Tiongkok penjahat siber internasional yang diamankan di Pondok Indah, Jakarta Selatan, tidak mengantongi pasport.
"Para pelaku sudah kami kumpulkan, namun tak ada paspornya. Kan biasanya paspor itu melekat ya di dirinya," kata Argo di Jakarta, Senin (31/7).
Sebanyak 153 WN Tiongkok dan Taiwan diamankan aparat kepolisian karena melakukan tindak kejahatan siber internasional. Dari 153 WN Tiongkok itu,
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Terlibat Narkoba-Penipuan, 2 Anggota Polres Bogor Dipecat
- Puluhan Pengusaha Katering Kena Tipu Program Makan Bergizi Gratis
- Tertipu soal Makan Bergizi Gratis, Pengusaha Katering Gigit Jari
- Empati Berujung Penipuan, Sejumlah Artis Ungkap Modus Fico Fachriza