Sindikat Uang Palsu Gunakan Teknisi Asing
Kamis, 28 Februari 2013 – 09:23 WIB

Sindikat Uang Palsu Gunakan Teknisi Asing
Dony juga mengatakan, sedikitnya SW menggunakan tiga teknisi atas rekomendasi M. Dan lagi-lagi, SW membayar uang dengan jumlah minimal Rp100 juta untuk teknisi tersebut. Selanjutnya pada Juni 2012, SW menukar 70 uang dolar yang menjadi bahan demo para teknisi itu ke money changer di Jakarta. Hasilnya, SW pun takjub dan semakin yakin jika uang itu asli, karena lolos di money changer.
Setelah menggunakan tiga teknisi hasil rekomendasi M, SW pun semakin penasaran. Sedikitnya 13 teknisi lagi yang dia ajak kerjasama. Dari ke-13 teknisi itu, ada di antaranya yang dia cari sendiri, dan ada pula beberapa teknisi yang langsung menghubungi SW untuk melancarkan perubahan uang.
"Jadi black dollar yang dikirim M itu menggunakan sedikitnya 16 teknisi untuk melakukan perubahan. Hasilnya ada yang sudah berhasil jadi dolar, ada yang masih black dollar dan ada beberapa yang rusak saat dilakukan proses perubahan. Kata SW, uang di brangkas itu sudah mengalami perubahan sebanyak 80 persen dari kepemilikan black dollar secara keseluruhan, 20 persennya menunggu perubahan," bebernya.
Ditanya perihal penggerebekan yang dilakukan polisi terhadap tempat kerja SW di Jl Dukuh Semar, diakui Dony, merupakan hasil pelaporan dari masyarakat. Namun, ketika disinggung apakah masyarakat melapor lantaran ada yang dirugikan, Dony menepis. "Sementara ini tidak ada yang dirugikan, karena belum diedarkan SW. SW hanya mengaku pernah menukarkan saja di Jakarta," cetusnya.
CIREBON - Fakta mengejutkan kembali terungkap dari kasus uang palsu yang menyeret SW, bos REI (Real Estate Indonesia). Demi melancarkan proyeknya,
BERITA TERKAIT
- Pegawai Unram Diduga Hamili Mahasiswi Jadi Tersangka
- Ini Tampang Pengedar Uang Palsu di Cianjur
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Oknum Guru Ngaji di Tulungagung Cabuli Santri
- Polisi Bongkar Home Industry Tembakau Sintetis di Cimahi
- Korban Dokter Kandungan Syafril di Garut Diduga Lebih dari 100 Orang, Polisi Cari Fakta