Sindir Ahok, Lulung: Ada Konspirasi Mau Deadlock

Sindir Ahok, Lulung: Ada Konspirasi Mau Deadlock
Abraham Lunggana, alias Haji Lulung. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung menyebut ada konspirasi untuk membuat deadlock (kebuntuan) pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Tahun 2015. 

Pasalnya, eksekutif belum mengirimkan print out input e-budgeting terkait hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri terhadap Rancangan Peraturan Daerah mengenai APBD DKI Tahun 2015.

Perkataan Lulung seolah menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab, sebelumnya Ahok mengungkapkan rencana DPRD DKI sengaja membuat kebuntuan pembahasan evaluasi RAPBD DKI Tahun 2015. Ia menyampaikan hal itu karena ada penundaan pembahasan RAPBD DKI antara Badan Anggaran DPRD dengan TAPD pada Selasa (17/3) lalu.

‎"Siapa yang mau deadlock sebenarnya? Ini sudah ada tanda-tanda. Yang ngomong deadlock duluan siapa kemarin? Artinya, memang konspirasi mau deadlock," kata Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (20/3). 

Lulung mengatakan pembahasan belum bisa dilakukan karena DPRD DKI belum menerima rincian RAPBD DKI yang sudah diinput ke e-budgeting. ‎Rencananya, sambung Lulung, TAPD akan menyerahkan seluruh print out input e-budgeting pukul 19.00 WIB. 

"Katanya hard copy beres jam 19.00 WIB. ‎Mana mungkin lima jam pembahasan, yang ada harusnya tadi jam 14.00 WIB mulai kita lembur sampai jam 22.00 WIB. Kejawab nih yang pengin deadlock siapa? Disetting deadlock. Masak dari hari gini hard copy belum dikasih," tuturnya. 

‎Politisi PPP itu menambahkan pihaknya sudah meminta agar diberikan soft copy saja. Namun sayangnya, Lulung mengungkapkan, pihak eksekutif tidak memberikannya.

"Sekarang gimana mau bahas kalau rincian belum di tempat kita," tandas Lulung. (gil/jpnn)‎

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung menyebut ada konspirasi untuk membuat deadlock (kebuntuan) pembahasan Rancangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News