Sindir Cak Imin soal IKN, Bahlil: Cocok Jadi Wagub DKI Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyindir keras salah satu pasangan capres-cawapres yang menolak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sindiran Bahlil ini diduga diarahkan kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Awalnya, Bahlil menyebut ada cawapres yang mengatakan bahwa dia sudah nyaman tinggal di Kota Jakarta lalu merasa tiba-tiba disuruh pindah ke hutan.
Bahlil kemudian menyebutkan pemikiran dan pernyataan itu menunjukkan cawapres tersebut lebih layak menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta saja.
"Ada cawapres menyampaikan bahwa 'kita sudah nyaman tinggal di kota, kok mau disuruh untuk pindah ke kampung atau di hutan-hutan'. Ini artinya Anda cocok berpikir untuk memimpin gubernur dan menjadi wagub DKI Jakarta, bukan menjadi presiden dan wakil presiden," ucap Bahlil dalam keterangannya, Senin (4/11).
Bahlil yang juga Ketua Dewan Pembina Pilar 08 ini menegaskan bahwa IKN telah diatur dalam undang-undang.
Apalagi, salah satu paslon yang menolak pembangunan IKN adalah ketua umum dari partai yang juga mendukung disahkannya Undang-Undang tersebut.
"Dari semua partai yang ada pendukung pemerintah semua mendukung termasuk PKB, itu satu. Yang kedua karena itu perintah undang-undang maka wajib pemerintah siapapun wajib akan melakukan IKN," kata dia.
Bahlil Lahadalia menyindir keras Cawapres RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menolak pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
- Mengurai Solusi Kekerasan Seksual Anak
- Pilgub Kaltim: Elektabilitas Isran-Hadi Belum Mampu Kalahkan Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang