Sindir SBY, Kubu Moeldoko: Perilakunya Jadi Tertawaan Banyak Orang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat kubu Moeldoko, Saiful Huda Ems, menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyusul manuver politik yang dilakukan Presiden keenam RI itu belakangan ini.
Huda menilai SBY tampak linglung dan melancarkan upaya politik yang aneh.
"Perilakunya makin tidak terarah dan menjadi tertawaan banyak orang," sindir Huda dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (9/4).
Sindiran tersebut dilayangkan alumni Universitas Islam Bandung (Unisba) itu setelah mengetahui masuknya dokumen pendaftaran merek dan lukisan Partai Demokrat yang didaftarkan SBY ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham pada 19 Maret 2021.
Menurut Huda, dokumen pendaftaran ditemukan secara tidak sengaja oleh tim investigator PD di bawah kepemimpinan Moeldoko.
"Aksi pendaftaran diam-diam yang dilakukan oleh SBY atau melalui orang kepercayaannya itu, tidak hanya membuat kami tertawa tetapi juga merupakan bentuk aksi linglung SBY," beber alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur tersebut.
Menurut Huda, pendaftaran yang dilakukan SBY tidak sesuai dengan UU Tentang Merek yang berlaku di Indonesia.
Dia menilai SBY belum sadar bahwa partai politik bukanlah barang dagangan. Kemudian parpol juga bukan kepemilikan pribadi, melainkan milik bersama.
Kubu Moeldoko baru saja mengetahui masuknya dokumen pendaftaran merek dan lukisan PD yang didaftarkan SBY ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham.
- Proliga 2025: Jakarta LavAni Revans Lawan Bhayangkara Presisi, Ekspresi SBY Jadi Sorotan
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia