Sindir Sri Mulyani, Rocky Gerung: Kalau tidak Betah Jangan Curhat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Filsuf Rocky Gerung menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang belakangan makin rajin curhat.
Sri Mulyani sering mengeluhkan tingkah polah para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak mengerti aturan birokrasi.
"Sri Mulyani sudah tahu tentang inkompetensi para menteri sejak dua tahun lalu bahkan sejak di periode pertama Jokowi memerintah," kata Rocky dalam channel Youtube-nya yang diunggah pada 21 Agustus.
Menurut Rocky, terlambat bila sekarang Sri Mulyani curhat karena sudah paham sejak dulu bagaimana komposisi para menteri di kabinet Jokowi.
"Jadi sebenarnya Sri Mulyani itu terlambat. Curhat Sri Mulyani sebenarnya hanya menunjukkan dia tidak betah di Kabinet Indonesia Maju," ucapnya.
Menurutnya, lain bila Sri Mulyani curhat sebelum Presiden Jokowi marah-marah. Jokowi saja sampai empat kali marah soal kabinetnya yang tidak performance. Namun, para menterinya cuek-cuek saja, apa lagi hanya Sri Mulyani yang curhat.
"Jadi percuma saja Sri Mulyani curhat. Orang akan menganggap Sri Mulyani jalan sendiri. Presiden curhat saja kabinetnya enggak peduli karena kabinetnya sudah tahu mau bikin apa dalam kondisi COVID-19 dan proteksi hukumnya tidak jelas," tuturnya.
Tidak jelasnya proteksi hukum menurut Rocky membuat para menteri saat ini cemas tiba-tiba mengambil kebijakan dan kemudian ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kecemasan birokrasi ini tercermin dari inkonsistensi pengambilan kebijakan.
Rocky Gerung menyoroti tindakan Menkeu Sri Mulyani yang makin sering curhat soal menteri lain di kabinet Jokowi
- Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani, Budi Harjanto: Penyemangat bagi Kami
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- PPN Naik 12 Persen, Jauh Lebih Tinggi Dibanding Negara ASEAN Lain
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah