Sindiran Keras Novel PA 212: Puan tidak Mengerti Pancasila, Itu Memang Tipikal PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani segera meminta maaf atas ucapan kontroversial soal Sumatera Barat (Sumbar).
Pasalnya, apa yang sudah diucapkan Puan membuat sebagian warga Minang merasa dilecehkan.
"Sampai saat ini Puan masih merasa tidak salah dengan tidak meminta maaf atas pernyataannya yang diduga melecehkan masyarakat Minang,” ujar Novel kepada wartawan, Jumat (11/9).
Namun, Novel mengaku tak kaget saat Puan mengucapkan kalimat yang menuai kecaman dari sejumlah pihak tersebut.
“Saya tidak kaget dengan komentar yang dilontarkan Puan karena memang sudah seperti itu tipikal PDIP yang selalu bersinggungan dengan SARA,” imbuh Novel.
Novel menyebut Puan keliru karena menganggap masyarakat Sumbar tidak Pancasilais. Padahal, masyarakat Sumbar sangat Pancasilais dan erat dengan ajaran agama Islam.
“Salah satu atau bagian dari berdirinya bangsa ini ada seorang tokoh dan menjadi wakil presiden pertama adalah Mohammad Hatta yang tak lain orang Sumbar,” sambung Novel.
Tak hanya itu, Novel juga menilai Puan sebagai sosok yang tidak mengerti Pancasila. “Saya melihat Puan yang tidak mengerti Pancasila yang sesungguhnya sehingga daerah yang kental dengan ajaran Islam dianggap tidak Pancasilais,” tegas Novel.
Novel Bamukmin meminta kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani segera menyampaikan permohonan maaf atas ucapan yang dianggap melecehkan warga Minang.
- Jokowi Bantah Pengin Jabatan 3 Periode, Deddy: Apa Rakyat Percaya
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi