Singa Atlas
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Hakimi langsung menuju tribun memeluk dan mencium sang ibu dan menghadiahkan jersinya kepada sang ibu.
Penampilan Hakimi di lapangan sangat konsisten selama Piala Dunia.
Dia menjadi pemain yang paling berpengalaman karena bermain di klub-klub besar Eropa, seperti Inter Milan dan Paris Saint Germain yang dibelanya sekarang.
Bermain sebagai full back, Hakimi berhasil menggalang pertahanan yang kokoh seperti benteng yang tidak tertembus oleh penyerang-penyerang tajam Spanyol.
Hakimi menjadi algojo yang dengan dingin melakukan penalti ala Panenka. Ketenangan dan kepercayaan dirinya yang tinggi mungkin berkat kehadiran ibunya di tribun.
Pemain-pemain Eropa dan Amerika sibuk membawa WAG (wives and girlfriends) ke Piala Dunia dan berbagai perhelatan besar lainnya.
Setiap kali ada perhelatan besar bintang-bintang sepak bola Eropa selalu membawa WAG masing-masing.
Tidak jarang kehadiran WAG yang rata-rata selebritas papan atas itu memusingkan manajer tim karena tuntutannya yang bermacam-macam.
Ritual lain yang menjadi daya tarik publik dunia adalah kebiasaan pemain Maroko membawa ibunya ke stadion.
- Pelatih Bahrain Menantikan Duel Melawan Timnas Indonesia
- Mengintip Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Seberapa Dekat?
- Indonesia vs Arab Saudi: Aksi Marselino Ferdinan Menghidupkan Nyawa Garuda
- Indonesia vs Arab Saudi: Kans Eliano Reijnders Starter?
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Garuda Menantang Elang Hijau Rasa Lama Bernuansa Baru
- Indonesia vs Arab Saudi: Siapa Penggawa Garuda Paling Berbahaya versi Herve Renard?