Singapore Mencari Generasi Keempat
Oleh Dahlan Iskan
Suatu ketika Lee Kuan Yew pidato di forum besar. Ada Goh Chok Tong di situ. Dalam pidatonya Lee menegur Goh. Sebagai calon pemimpin yang terlalu pendiam.
Pidato itu banyak ditafsirkan sebagai Lee tidak jadi menunjuk Goh. Tiga kali Goh ‘dipermalukan’ Lee seperti itu. Tapi Goh tahan uji. Ia tidak marah. Tidak ngambek. Tidak stres.
Saat akhirnya jadi perdana menteri pun masih diuji. Lee Kuan Yew tidak benar-benar pensiun. Masih menjabat sebagai menteri mentor.
Padahal di bawah Goh ada Lee Hsien Loong. Si putra mahkota. Calon perdana menteri berikutnya.
Begitu panas kursi Goh. Dijepit atas – bawah.
Dan ia lulus.
Tapi yang juga lulus adalah si putra mahkota sendiri. Tidak pernah ada usaha nggege mongso: sabar menanti.
Suatu saat Goh sudah 12 tahun menjadi perdana menteri. Lee Kuan Yew masih juga menguji anaknya itu. Lee Kuan Yew memanggil Goh. Dikira akan diberitahu sudah waktunya diganti.