Singapura Akan Tingkatkan Isvestasi di Batam

jpnn.com, BATAM - Singapura berjanji akan terus meningkatkan investasi di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sudah banyak berinvestasi di sejumlah daerah di Pulau Jawa, Singapura tetap menjadikan Batam sebagai daerah utama tujuan investasi.
Komitmen ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, saat bertemu Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8).
Dalam pertemuan 30 menit itu, Teo melaporkan saat ini ada sekitar 30 perusahaan asal Singapura yang beroperasi di wilayah Semarang. Ke-30 perusahaan itu diklaim mampu mempekerjakan sekitar 1.700 tenaga kerja.
Namun begitu, Singapura masih akan terus mendorong para pengusahanya untuk menanamkan modalnya di Batam. Selain Batam, Bintan dan Karimun juga dinilai masih sangat strategis dan potensial sebagai daerah tujuan investasi Negeri Singa itu.
"Karena itu, Presiden berjanji akan melakukan langkah untuk memfasilitasi kemudahan (investasi) di sana," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI, Abdurrahman Mohammad Fachir, usai mengikuti antara Teo Chee Hean dan Presiden Jokowi, kemarin.
Dalam pertemuan tertutup itu, Teo Chee Hean dan Jokowi juga membahas peluang kerjasama ekonomi digital antarkedua negara. Kedua belah pihak, kata Fachir, memandang pengembangan ekonomi digital di Indonesia dan Singapura sangat potensial.
"Selain membahas kerja sama ekonomi, Presiden juga menyampaikan selamat atas ulang tahun 52 Singapura, dan berharap Singapura tetap maju dan lebih erat lagi dengan Indonesia," kata Fachir.
Singapura berjanji akan terus meningkatkan investasi di Batam, Kepulauan Riau.
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia