Singapura Larang Penjualan Lego ISIS
jpnn.com, SINGAPURA - Pemerintah Singapura menindaklanjuti masukan dari masyarakat tentang penjualan Falcon Commandos, mainan bongkar pasang dari plastik ala Lego, yang menjadikan militan ISIS sebagai jagoan.
Kemarin (29/9) mainan bertema militer buatan Tiongkok itu tidak lagi dijual di Singapura. Baik di gerai ritel maupun secara online.
Rohan Gunaratna, direktur International Centre for Political Violence and Terrorism Research (ICPVTR), mengatakan bahwa Falcon Commandos berpotensi menyesatkan anak-anak usia 6 sampai 12 tahun yang menjadi targetnya.
Sebab, dalam satu set mainan itu, produsen menampilkan tokoh-tokoh militan dengan pakaian doreng ala militer.
Salah satu tokoh yang menjadi jagoannya adalah Jihadi John.
"Mainan itu merupakan salah satu bentuk pemujaan terhadap ISIS dan penjualannya harus dihentikan sekarang juga," katanya sebagaimana dilansir The Straits Times.
Selain Jihadi John, Falcon Commandos juga dilengkapi bendera ISIS serta AK-47 alias Kalashnikov yang dikenal luas sebagai senjata para ekstremis dan militan.
Khusus dalam set Jihadi John, produsen juga menyertakan tiruan penggalan kepala.
Lego ini menjadikan militan ISIS sebagai jagoan
- Kasus Bupati Probolinggo dan Suami, Firli Bahuri: Ini Korupsi yang Sangat Kejam
- Perempuan yang Menikah dengan Petempur ISIS Dilarang Kembali ke Negara Asal
- 5 Berita Terpopuler: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS, Tak Puas dengan Vonis Penyerang Novel Baswedan
- 5 Berita Terpopuler: 200 Anak Anggota ISIS Dipulangkan, Gaji PPPK Kapan Cair?
- Pernyataan Keras Ganjar Pranowo, Tolak WNI eks ISIS Kembali ke Jateng
- Komisi III: ISIS Lebih Bahaya Daripada Virus Corona