Singapura Pandu Proyek MRT
Jalin Kerjasama Pengoperasian hingga Pemeliharaan
Kamis, 10 November 2011 – 10:01 WIB
TARGET mulainya megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) pada 2012, diyakini bakal tercapai. Terlebih lagi dengan adanya ketertarikan Pemerintah Singapura yang menawarkan kerjasama pembangunan, pengoperasian hingga pemeliharaan. Salah satu contoh yang harus diperhatikan, kata Fauzi Bowo, adalah menentukan kapasitas penumpang dalam satu gerbong. Hal itu ternyata harus melihat dan disesuaikan dengan iklim dan budaya di Jakarta. Seperti iklim di Jepang yang saat musim panas pun, cuacanya cukup dingin, sehingga memungkinkan kapasitas penumpang dalam satu gerbong MRT dibuat padat sekali.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, sudah seringkali berdiskusi dengan Menteri Keuangan Singapura Josephine Teo di berbagai pertemuan Bank Dunia. Sehingga dia mengetahui rencana pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta, termasuk perkembangan rencana pembangunan megaproyek MRT.
Baca Juga:
Seperti diketahui, Singapura telah jauh lebih maju dalam pembangunan MRT. Hingga kini, jalur MRT di Singapura sudah mencapai 178 kilometer. Sedangkan ibu kota hendak memulai pembangunan fisik. Sistem pengoperasian MRT juga harus dilakukan dengan tepat.
Baca Juga:
TARGET mulainya megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) pada 2012, diyakini bakal tercapai. Terlebih lagi dengan adanya ketertarikan Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS