Singapura Sangat Menghargai Kemampuan Jokowi Menjaga Stabilitas Indonesia
Ia dinilai membenci keriuhan politik dari pekerjaannya dan mengurangi kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membuatnya lebih mudah menenangkan sejumlah pihak dalam kubu koalisi.
"Mungkin ia (Presiden Jokowi) berpikir sedikit korupsi adalah harga yang harus dibayar untuk membangun dengan cepat," tulis The Economist kala itu.
Photo: Presiden Jokowi dianggap berpengaruh di Asia. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Kritikan juga datang dari media Timur Tengah, Al Jazeera.
Dalam kolom opini yang ditulis Richard Javad Heydarian pada tanggal 25 November 2019, Presiden Jokowi dianggap mengecewakan para pejuang reformasi dan demokratisasi.
"Di luar dugaan para pendukungnya, Jokowi merangkul kelompok Islam garis keras dan mantan pejabat di rezim diktator."
"Dan lebih parahnya, ia mencederai reformasi politik, termasuk melemahkan komisi pemberantasan korupsi, demi mendorong pembangunan infrastruktur dan menyenangkan pihak-pihak reaksioner di negara itu," ulas Heydarian di Al Jazeera.
Dipilihnya mantan rival sang Presiden, yakni Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanan juga disorot.
Presiden Indonesia Joko Widodo mendapat penghargaan Tokoh Asia 2019 (Asian of the Year 2019) dari media utama Singapura, the Straits Times
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya