Singapura Setop Penjualan Mobil Diesel pada 2025

jpnn.com - Pemerintah Singapura menargetkan pada 2025, negara tersebut tidak lagi mengizinkan penjualan mobil baru berbahan bakar diesel.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari kampanye besar-besaran penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Pengumuman itu langsung disampaikan oleh Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung.
Dia mengatakan, jika kendaraan bermotor di Singapura telah menyumbang sekitar 6,4 juta ton karbon dioksida per tahunnya.
Kemudian, Ong Ye Kung menggambarkan Singapura bisa menekan karbon dioksida mencapai sekitar 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun dengan mengalihkan mobil pribadi dan taksi menggunakan listrik.
"Pengurangan tersebut sekitar 4 persen dari total emisi nasional kami, bukan tidak signifikan," kata Ong lansir Straits Times.
Saat ini kendaraan berbahan bakar diesel lebih banyak digunakan oleh bus dan kendaraan pengangkut barang.
Mobil pribadi yang masih menggunakan diesel hanya sekitar 2,9 persen saja dari total 634.042 unit kendaraan.
Pemerintah Singapura menargetkan pada 2025, negara tersebut tidak lagi mengizinkan penjualan mobil baru berbahan bakar diesel.
- Gemerlap Danantara
- Hotman Paris Disebut Langsung Bertolak ke Singapura Seusai Sidang Melawan Razman
- SIF Perkuat Kemampuan Pendidik & Terapis Indonesia untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
- Pebulu Tangkis Pelapis Pelatnas Unjuk Gigi di Singapura
- Kabur ke Singapura, Ted Sioeng Mengaku Ikuti Saran Pengacara
- Bertemu Wadubes Terrece Teo, Rusdi Kirana Dorong Kerja Sama RI-Singapura Ditingkatkan