Singapura
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Gaya otoritarian kecil itu merupakan cerminan gaya otoritarian yang lebih besar.
Singapura negara paling makmur di Asia Tenggara, tetapi dalam urusan politik Singapura paling otoriter, dan tidak memberi ruang yang cukup untuk demokrasi, terutama kalau diukur dengan standar Indonesia atau Thailand.
Namun, gaya otoritarian itulah yang membuat Singapura menjadi negara paling maju di Asia Tenggara. Gaya kepemimpinan itu diwariskan oleh Lee Kuan Yew yang meninggal 2015 silam.
Sejak memimpin Singapura pada 1959 Lee menerapkan politik otoriter yang tidak banyak memberi ruang kepada kebebasan politik individu.
Denda mendenda itu merupakan warisan Lee yang menerapkan aturan tangan besi untuk menertibkan warga Singapura. Sebelum maju seperti sekarang, warga Singapura yang mayoritas etnis China dikenal jorok dan tidak punya disiplin.
Di bawah kepemimpinan Lee dalam tiga puluh tahun Singapura disulap menjadi negara maju dan warganya punya disiplin tinggi.
Sepeninggal Lee, Singapura diwariskan kepada anaknya Lee Hsien Loong, yang menjadi perdana menteri sejak 2004 menggantikan Goh Chok Tong.
Banyak yang menganggap pewarisan ini sebagai nepotisme karena Lee senior memang secara sengaja mendesain anaknya untuk menjadi putra mahkota.
Covid-19 tidak akan bisa dihilangkan secara benar-benar tuntas. Covid-19 akan tetap ada dan akan menjadi semacam penyakit flu.
- Gemerlap Danantara
- Sanksi dan Denda Menanti Perusahaan Lalai Bayar THR
- Hotman Paris Disebut Langsung Bertolak ke Singapura Seusai Sidang Melawan Razman
- Menteri Trenggono: Kades Kohod & Staf Diberi Waktu 30 Hari Bayar Denda Rp 48 M
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- SIF Perkuat Kemampuan Pendidik & Terapis Indonesia untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus