Single Utamakan Akses, Berkeluarga Fasilitas

Single Utamakan Akses, Berkeluarga Fasilitas
Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com - TINGGAL di apartemen bukan lagi barang aneh dan mahal. Selain lebih terjangkau daripada rumah, apartemen memungkinkan untuk dijadikan sarana investasi.

Njo Anastasia SE MT, pengajar mata kuliah penilaian aset di Universitas Kristen Petra, mengatakan, pada 2005 ada subsidi pemerintah sehingga apartemen begitu terjangkau. Saat itu mulai bermunculan apartemen dengan harga jual kurang dari Rp 100 juta.

Dengan syarat warga Surabaya dan belum pernah mempunyai rumah. ’’Saat ini tidak semuanya murah. Hanya 30 persen yang bersubsidi. Yang lainnya harga normal,’’ ujarnya.

Perempuan anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia itu melanjutkan, makin ke sini, makin banyak apartemen yang bermunculan. Bukan hanya laki-laki yang berinvestasi apartemen, perempuan juga ikut berperan.

’’Dari penelitian yang saya buat pada 2013, ada 23 persen perempuan yang kini melirik apartemen untuk investasi, sisanya laki-laki,’’ ungkapnya.

Investasi di sini berarti ditinggali atau sengaja disewakan. Menurut Anastasia, investor apartemen umumnya berusia 31–35 tahun dari kalangan profesional dan wiraswasta.

’’Kebanyakan orang memilih apartemen karena harganya yang murah dan aksesnya yang mudah dijangkau,’’ papar perempuan berkacamata itu. Kalaupun single, biasanya pribadi yang mandiri. Contoh, perempuan yang bekerja.

Dosen program studi manajemen keuangan itu menambahkan, jenis apartemen yang lagi tren adalah model studio yang cocok untuk single atau keluarga muda.

TINGGAL di apartemen bukan lagi barang aneh dan mahal. Selain lebih terjangkau daripada rumah, apartemen memungkinkan untuk dijadikan sarana investasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News