Sinta Nuriyah Mendapat Gelar sebagai Ibu Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Ny Hj Sinta Nuriyah Wahid mendapatkan gelar sebagai ibu bangsa.
Gelar ibu bangsa ini menurut Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Ny Giwo Rubianto Wiyogo, diberikan atas jasa Ibu Sinta dalam memersatukan semua elemen bangsa.
"Ibu Sinta jasanya pada bangsa ini sangat besar. Semua suku, agama, dan ras dipersatukan. Bahkan hubungan antarbangsa," kata Giwo dalam Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 di Jakarta, Rabu (5/12).
Dia menegaskan, ibu bangsa lahir dari Kongres ke-2 Kowani 1935. Jadi ibu bangsa bukan saingannya emak-emak. Dia penentu masa depan bangsa, bukan sekadar ibu biologis. Intinya adalah menyiapkan generasi emas.
"Ibu bangsa bersifat universal. Perempuan adalah ibu bangsa zaman now. Kodratnya perempuan adalah menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Jadi bukan dapur sumur kasur," ucapnya.
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, PHI tahun ini menitikberatkan pada soal isu keluarga, hak anak dan gender. Agar semuanya terintegrasi maka ini dimasukkan dalam isu ketahanan keluarga.
"Bangsa akan kuat bila keluarga kuat. Keluarga bisa kuat bila hak anak dan gender diperkuat," terangnya. (esy/jpnn)
Hj Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, mendapat gelar sebagai Ibu Bangsa.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Dapat Dukungan dari Ibu Sinta Nuriyah, Pramono: Doa Beliau Luar Biasa
- Bersama Kemendikbudristek & KemenPPPA, Tanoto Foundation Dorong Kemandirian Anak Sejak Dini
- Tiga Presiden
- Anak yang Saksikan KDRT Bisa Lakukan Hal Serupa di Masa Depan
- Atikoh Ganjar Sowan kepada Bu Sinta Nuriyah, demi Silaturahmi & Mengalap Berkah
- KemenPPPA: Perempuan Korban KDRT Cenderung Berpikir Bunuh Diri