Sinta Rebut Perak, Sony Tersingkir

Bulutangkis Tak Lagi Jadi Andalan di Even Internasional ?

Sinta Rebut Perak, Sony Tersingkir
Sinta Rebut Perak, Sony Tersingkir
Perolehan perak Sinta sedikit mengurangi dahaga medali kontingen Merah Putih. Hingga kemarin sore, Indonesia baru merebut satu perak dan delapan perunggu. Satu perak sebelumnya disumbangkan Ivana Adelia Irmanto dari wushu.

 

Bagi Sinta, hasil tersebut sudah lebih baik daripada torehannya di Doha pada 2006. Kala itu, dia menuai medali perunggu. Di SEA Games Laos, Sinta juga hanya berada di urutan kedua. "Lega rasanya semua sudah selesai. Bagaimanapun, perak ini cukup membanggakan karena di kejuaraan dunia lalu saya hanya peringat ke-10," ujar Sinta.

 

Dari ajang bulu tangkis, Indonesia kehilangan satu wakil di sektor tunggal pada babak pertama. Sony Dwi Kuncoro menyerah kepada tunggal pria Taiwan Chou Tien Chen 13-21, 21-14, 17-21 di Tianhe Gymnasium. "Pada game pertama, saya terlambat panas. Sebaliknya, dia bisa menguasai lapangan lebih cepat," ujar Sony.

 

Sebenarnya, tunggal pria lainnya, Simon Santoso, lebih berhak turun di nomor perorangan. Tapi, karena pertimbangan cedera punggung yang mendera Simon sejak kejuaraan dunia lalu, Sony dianggap lebih siap. Ternyata, Sony juga belum sembuh benar dari cedera.

 

GUANGZHOU -   Bulu tangkis selalu menjadi andalan Indonesia dalam even internasional. Namun, predikat itu terancam berubah di Asian Games XVI/2010.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News