Sinyal Bahaya Setelah Limbah Nuklir Bocor
Pemerintah AS Didesak Bersihkan Fasilitas Hanford
Minggu, 24 Februari 2013 – 05:35 WIB
SEATTLE - Negara Bagian Washington, Amerika Serikat (AS), Jumat lalu (22/2) merilis sinyal bahaya. Ini terjadi setelah sedikitnya enam tangki bawah tanah penyimpan limbah nuklir di negara bagian yang terletak di barat laut negeri Paman Sam itu mengalami kebocoran. "Sejauh ini belum ada laporan risiko gangguan kesehatan secara langsung atau dalam jangka pendek terkait dengan kebocoran yang baru saja ditemukan. Lokasi kebocorannya sejauh lebih dari delapan kilometer dari Sungai Columbia," ungkap Inslee setelah bertemu dengan Menteri Energi AS Steven Chu di Kota Washington DC. "Kendati demikian, kasus kebocoran itu merupakan kabar yang mengganggu bagi warga Washington," tambahnya.
Pemerintah federal pun didesak agar membantu membersihkan lokasi penyimpanan limbah yang pernah dipakai untuk membuat bom pada masa Perang Dingin tersebut. Gubernur Washington Jay Inslee mengungkapkan bahwa tingkat kebocoran di fasilitas nuklir Hanford sudah berada dalam tahap yang "mengganggu".
Baca Juga:
Awalnya, fasilitas itu digunakan untuk memproduksi plutonium untuk bom nuklir pada Perang Dunia II dan sudah ditutup 25 tahun lalu. Fasilitas yang kini juga dikenal sebagai Hanford Nuclear Reservation (HNR) itu memproduksi plutonium untuk bom nuklir pertama yang dijatuhkan di Kota Nagasaski, Jepang, pada 1945.
Baca Juga:
SEATTLE - Negara Bagian Washington, Amerika Serikat (AS), Jumat lalu (22/2) merilis sinyal bahaya. Ini terjadi setelah sedikitnya enam tangki
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29