Sinyal Hawkish The Fed Mencuat, Harga Emas Langsung Ambrol
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih kuat menyusul sinyal hawkish dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell akhir pekan lalu.
Kendati demikian, USD yang lebih lemah membatasi penurunan logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun tipis USD 0,1 atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada USD 1.749,70 per ounce, setelah mencapai terendah sesi di USD 1.731,40 dan tertinggi sesi di USD 1.757,90.
Emas berjangka anjlok USD 21,60 atau 1,22 persen menjadi USD 1.749,80 pada Jumat (26/8), setelah terangkat USD 9,90 atau 0,56 persen menjadi USD 1.771,40 dolar AS pada Kamis (25/8).
Harga emas anjlok minggu lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan kemiringan dovish oleh The Fed.
Powell bahkan memperingatkan bahwa konsumen dan bisnis AS harus bersaing dengan suku bunga lebih tinggi karena inflasi melonjak.
Menurut Powell, pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibat kenaikan suku bunga.
Komentar Powell mendorong reli dalam USD, dengan greenback diperdagangkan di sekitar tertinggi 20 tahun pada Senin (29/8) disertai dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Harga emas anjlok setelah Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan kemiringan dovish oleh The Fed.
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 Desember, Stabil!
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Tiga Keuntungan Investasi Emas, Penting Diketahui
- Harga Emas Antam Hari Ini 24 Desember 2024 Turun, Jadi Sebegini Per Gram