Sinyal Ical Dipilih Aklamasi
"Insya Allah saya maju terus, sepanjang prosesnya demokratis," tandasnya.
Ketua Organizing Committee Munas Bali, Ahmadi Noor Supit memastikan bahwa pelaksanan Munas sudah memenuhi kuorum. Dari 1754 undangan kepada daerah, mereka yang hadir di Bali justru mencapai angka 2.400 lebih peserta. "Jumlahnya terus bertambah sampai sekarang (kemarin, red)," ujar Ahmadi.
Ahmadi menyebut, jumlah pemilik suara sah dalam Munas hampir menyentuh angka 600 perwakilan. Rinciannya, sebanyak 34 DPD tingkat provinsi, 519 DPD tingkat kabupaten/kota, delapan ormas yang mendirikan dan didirikan Golkar, dua ormas sayap, dan satu DPP. Itu berarti, ada 565 pemilik suara sah yang diperebutkan kandidat dalam Munas Partai Golkar.
"Semua mandat sudah masuk, kecuali Kosgoro 1957 dan MKGR, kita perlu konfirmasi ke saudara Agung (Agung Laksono) dan Priyo (Priyo Budi Santoso), apakah memberi mandat suara atau tidak," ujarnya.
Menurut Ahmadi, pembahasan tata tertib Munas memang belum dibahas dalam pleno. Kemungkinan agenda Munas akan terlebih dahulu membahas mekanisme itu. "Sebelum agenda pemilihan, dibahas dulu tata tertibnya," ujarnya.
Menurut Ahmadi, saat Munas dibuka, sejatinya belum ada satupun kandidat ketum. Kandidat ketum baru muncul saat nantinya peserta Munas menyampaikan surat dukungan kepada calon tertentu.
Ahmadi tidak menutup kemungkinan, Ical yang dicalonkan mayoritas pemilik suara akan dipilih secara aklamasi. "Semua kemungkinan itu terbuka," tandasnya.
Sejatinya masih ada satu kandidat ketum lain, yakni MS Hidayat yang bisa bertarung dalam Munas. Namun, menjelang pembukaan Munas, Hidayat menyampaikan keterangan pers mengumumkan pengunduran dirinya.
NUSA DUA - Agenda penting pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional ke-IX, memunculkan sejumlah kejanggalan. Disinyalir, agenda
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik