Sinyal Mendagri Bekukan FPI
Selasa, 14 Februari 2012 – 07:27 WIB
"Kami pecinta damai lho Mas. Ini hanya sedikit menggeliatlah," ujar Tunggal Prameswi, salah satu aktivis perempuan yang terlibat pada aksi sore nanti kepada INDOPOS. Dalam berbagai jejaring sosial, mereka yang hendak bergabung disilakan datang dengan dress code warna hitam. Tunggal menyebut, dress code tidak harus hitam dan bebas saja.
Apa tidak takut FPI datang dan menandingi aksi? "Kalau takut terus ya kalah terus Mas. Emangnya negara ini punya FPI thok?" ujar Tunggal. Dalam kabar berantai di jejaring sosial, aksi ini diberi judul Aksi Damai Gerakan Indonesia Tanpa FPI. Tanpa kekerasan dan damai menjadi bingkai utamanya.
Menanggapi rencana ini, Habib Salim, salah satu sesepuh FPI Jakarta menyatakan akan memantaunya terlebih dahulu. "Kalau tujuan mereka memancing keributan, kami minta polisi membubarkan. Kalau polisi tidak bisa, umat Islam yang akan membubarkannya," katanya. Menurutnya, FPI tidak akan menggelar aksi tandingan.
Namun, di lapangan, Laskar Front Pembela Islam beserta ormas lain dalam Forum Umat Islam (FUI) akan ikut turun ke jalan. "Mereka (Gerakan Indonesia Tanpa FPI, Red)ini kan bagian dari yang mengacaukan bangsa," sambungnya. Dia menambahkan, munculnya gerakan ini cukup aneh mengingat FPI selama ini diam-diam saja. (rko/tir)
JAKARTA–Aksi penolakan warga Kalimantan Tengah atas kedatangan massa Front Pembela Islam (FPI), mendapat tanggapan luas. Penolakan tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pop Mart Christmas Town di Gancit, Hadirkan Labubu hingga SkullPanda
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua