Sinyal PKS-Gerindra Bakal Berkoalisi

jpnn.com - PAYAKUMBUH – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra diperkirakan akan berkoalisi dalam menghadapi pilkada Kota Payakumbuh, Sumbar, pada 2017 mendatang.
Indikasi mulai terlihat dari seringnya pengurus kedua partai berada dalam satu acara. Terakhir, Ketua DPC Partai Gerindra Payakumbuh Haji Nursyirwan, terlihat menghadiri peresmian Pusat Khidmat PKS Payakumbuh, Selasa siang (19/4).
Dalam acara yang dihadiri Wali Kota Riza Falepi Datuak Rajo Ka Ampek Suku tersebut, pengurus PKS mengundang seluruh ketua parpol di kota ini. Namun, hanya ketua Partai Gerindra yang hadir. Ini mirip dengan acara Musda PKS Payakumbuh tahun lalu.
"Saat itu, semua ketua partai kita undang. Tetapi hanya ketua Partai Gerindra yang memenuhi undangan," kata Yudhi, Ketua Bidang Humas DPD PKS Payakumbuh.
Dia belum memastikah apakah seringnya ketua Gerindra hadir dalam acara PKS merupakan pertanda kedua parpol akan berkoalisi dalam Pilkada 2017 yang tahapannya sudah dimulai KPU pada tahun ini.
"Mari kita lihat saja nanti, tentu waktu juga yang akan mejawabnya. Sebagai catatan, peluang koalisi sangat besar mengingat secara nasional PKS dan Gerindra juga bagian dari KMP (Koalisi Merah Putih). Dalam Pilgub Sumbar 2015, PKS dan Gerindra juga koalisi," kata Yudhi.
Sementara, ketua DPC Partai Gerindra Payakumbuh Haji Nursyirwan yang dihubungi Padang Ekspres (Jawa Pos Group), masih menjawab diplomatis.
"Yang jelas, kita menghadiri undangan dari PKS. Pak Prabowo dan Pak Fadli Zon saja, diundang PKS pusat hadir, apalagi kita yang ada di daerah," kata mantan anggota DPRD dari PAN itu.
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Saat Melantik Pengurus Baru Partai Hanura, OSO: Kami Mendukung Prabowo
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi