Sipir Cantik Berhijab, Diisengi Napi yang Minta Nomor Hp
“Tapi ada juga yang ramah, mereka memiliki banyak aktivitas keterampilan mulai dari keagamaan hingga keterampilan mengasah batu akik,” tutur perempuan berkulit putih itu.
Anak keempat dari lima bersaudara itu, juga kerap dilibatkan dalam melakukan razia ke sel-sel tahanan. Kerap didapati barang terlarang, seperti sajam yang dibuat dari sikat gigit atau sendok.
”Banyak yang tidak mau dirazia, tapi saat digeledah mereka tidak bisa berkutik," tegasnya.
Diakuinya, napi di Rutan Klas IA Pakjo Palembang ini sudah lebih dari 1.500 orang, atau over kapasitas. Saat hari raya, baik Idulfitri atau Iduladha, biasanya paling ramai kunjungan untuk napi. Imbasnnya, Inggit pun tidak dapat berkumpul dengan keluarga di hari raya itu jika sedang piket.
“Tapi ada rasa bahagia, bisa melihat napi bisa bertemu dengan keluarganya di hari raya,” imbuhnya.
Menurutnya, pelayanan di rutan sekarang semakin baik. Khususnya saat antrean waktu berkunjung, baik dari tamu maupun napi, lebih merasa nyaman.
“Sebagai rumah kedua, bagi napi mereka bisa berbuat lebih baik lagi setelah keluar nanti. Berharap tidak lagi kembali ke sini (rutan,red),” pungkas perempuan berhijab itu. (*/air/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang