Siram Bensin
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - JANGANKAN dapat Arizona, Presiden Donald Trump justru kehilangan yang lebih besar: Georgia. Bahkan yang jauh lebih besar lagi: Pennsylvania.
Menantunya pun ngamuk. Jared Kushner, suami Ivanka Trump, menghujat tokoh-tokoh partainya sendiri: Partai Republik.
Kok seperti tidak ada yang membela Trump. Kok mertuanya itu seperti berjuang sendirian untuk membalikkan hasil pemilu.
Kushner lupa bahwa para tokoh partai sendiri sedang empot-empotan. Yakni bagaimana mengamankan suara mereka sendiri-sendiri. Baik untuk kursi DPR atau Senat. Mereka lagi sibuk membela diri di dapil masing-masing.
Satu-satunya yang akan mau 'mati bareng Trump' tampaknya hanya ini: Rudy Giuliani. Rudy adalah pengacara pribadi Trump.
Ia mantan wali kota New York yang sangat populer –karena peristiwa 11/9. Ia jadi pahlawan saat itu. Berkat responsnya yang cepat dalam memulihkan New York.
Setelah itu ia mengira telah menjadi pahlawan seluruh Amerika Serikat. Ia pun mencalonkan diri sebagai presiden. Ia tersisih, bahkan sudah kalah di babak penyisihan di tingkat Partai Republik.
Sejak itu ia tidak mau lagi nyapres. Biayanya begitu mahal. Ia pilih menjadi kingmaker untuk Trump. Juga jadi bumpernya. Setiap kali Trump terkena masalah Rudy-lah yang jadi tameng.
Memang banyak orang punya prinsip begini: menjadi teman presiden lebih enak daripada menjadi bawahannya.
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Halaman Belakang
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Bertemu Joe Biden, Prabowo Janji Perkuat Hubungan Indonesia-Amerika Serikat
- Presiden Prabowo Bertemu Joe Biden di Gedung Putih, Ini yang Dibahas