Siram Bensin

Oleh Dahlan Iskan

Siram Bensin
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun Rudy ngotot akan membawa pilpres ini ke pengadilan. Kalau perlu sampai Mahkamah Agung Federal.

"Kami ini bukan orang bodoh. Bukan geblek," tulis Rudy.

Kini Rudy Giuliani berusia 76 tahun. Citra pribadinya sudah jauh dari seorang pahlawan Amerika. Kini ia tinggal menjadi pahlawan keluarga Trump.

Karakter pribadi memang menentukan citra seseorang. Ia pernah jadi pahlawan karena peristiwa di luar perencanaannya. Dan ia memang sigap. Tapi setelah itu ia menghargai namanya terlalu tinggi.

Setelah jadi pahlawan 11/9 itu ia hanya mau diundang ceramah kalau dibayar Rp 1,5 miliar sekali tampil. Itu pun harus dijemput dengan jet pribadi (pesawat carter).

Pesawatnya pun tidak boleh tidak Gulfstream. Itu pun paling tidak yang tipe Gulfstream IV.

Dalam waktu enam tahun, sejak itu, ia bisa mengumpulkan honor Rp 50 miliar, menjadi anggota klub di mana-mana dan rumahnya enam buah. Begitulah harian The Guardian London menulis tentang Rudy.

Namun ia memang ahli hukum yang hebat. Ia akan membuat sejarah baru di Amerika: memenangkan capres yang sudah kalah. Sekaligus ia memberikan contoh hidup secara bukan Amerika.

Memang banyak orang punya prinsip begini: menjadi teman presiden lebih enak daripada menjadi bawahannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News