Siram Bensin

Oleh Dahlan Iskan

Siram Bensin
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Rasanya grup STS 2.0 juga akan dibekukan. Isinya sudah mulai membayangkan perlunya perang sipil lagi.

Bahkan polisi Philadelphia, kota terbesar di Pennsylvania, sudah menangkap dua orang. Indikasinya: akan meledakkan tempat penghitungan suara.

Dalam situasi seperti ini yang diperlukan adalah peredaan ketegangan. Itulah sebabnya Joe Biden belum mau mendeklarasikan kemenangan. Kemarin Biden memang tampil di podium, tapi nadanya sangat mendinginkan. Cawapresnya, Kamala Harris, berada di samping podium. Berarti selama hari-hari penentuan ini Kamala berada di Welmington, kota terbesar di Delaware, yang juga tempat tinggal Biden.

Di kubu Partai Republik sendiri sudah semakin banyak tokoh yang tidak simpati pada cara yang akan ditempuh Trump yang ''tidak Amerika'' itu. Mereka tidak lagi berada dalam satu perahu dengan Trump.

"Trump itu kok justru menyiramkan bensin terus," ujar seorang tokoh Republik.

Memang, selama Trump jadi presiden, harga bensin di Amerika murah.

jpnn.com - JANGANKAN dapat Arizona, Presiden Donald Trump justru kehilangan yang lebih besar: Georgia. Bahkan yang jauh lebih besar lagi: Pennsylvania.

Menantunya pun ngamuk. Jared Kushner, suami Ivanka Trump, menghujat tokoh-tokoh partainya sendiri: Partai  Republik. Kok seperti tidak ada yang membela Trump. Kok mertuanya itu seperti berjuang sendirian untuk membalikkan hasil Pemilu.

Memang banyak orang punya prinsip begini: menjadi teman presiden lebih enak daripada menjadi bawahannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News