Siram Wartawan dengan Air Comberan
Terusik Kehadiran Wartawan, Tahanan Narkoba Corby
Rabu, 13 Januari 2010 – 09:42 WIB
Siram Wartawan dengan Air Comberan
"Memang ada barang-barang pribadi, tapi itu masih bisa ditoleransi. Barang-barang itu barang-barang standar, seperti pakaian, kasur, tikar, sendok, piring, dan lainnya. Kalau di Bali memang tidak ada yang istimewa. Kalau di (rutan) Pondok Bambu mungkin ada perilaku yang berlebih," ujar Sumanto.
Sementara itu, Kepala Lapas Kerobokan, Siswanto mengaku saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga, utamanya tenaga pengamanan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 56 orang. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga administrasi yang masih dibutuhkan pihak lapas.
"Tenaga pengamanan kami masih jauh dari ideal. Seharusnya satu regu jaga dilengkapi oleh 24 orang personil, namun kami baru 10 orang personil saja. Artinya tiap regu jaga masih kekurangan 14 orang personil. Tinggal kalikan saja 14 orang dengan empat regu jaga. Jumlah tersbeut juga masih belum termasuk tenaga administrasi," ujar Siswanto.
Untuk mengatasi hal tersebut, Siswanto mengaku akan mengajukan penambahan jumlah pegawai ke Departemen Hukum dan HAM. Saat ini, Lapas Kerobokan dihuni oleh 723 warga binaan. Dari jumlah tersebut, dua orang diantaranya menjalani tahanan di sel tahanan Mabes Polri. Jumlah tersebut juga masih dianggap overload, namun bisa diatasi dengan memindahkan sejumlah napi yang ada di Lapas ke lapas-lapas yang ada di kabupaten-kabupaten. (eps/aj)
DENPASAR - Sidak Satgas Mafia hukum di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur membuat sejumlah Lapas waspada. Salah satunya adalah Lapas Kelas
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- B2W Kritik Acara Gowes Bareng Pramono Anung, Singgung soal Rute Berbahaya
- Bocah SD yang Tenggelam di Sungai Komering Akhirnya Ditemukan
- Sri Meliyana Sebut Kemenkes Dukung Adanya Fasilitas Ruang Rawat Inap Puskesmas di Palembang
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 5.800 Honorer di Daerah Ini Berpeluang Diangkat Menjadi PPPK Paruh Waktu
- Polisi Gelar Perkara, Keluarga Mahasiswa UKI Tidak Tahu, Waduh