Sirekap KPU Tidak Akurat dan Berbahaya, Ada Alibaba
jpnn.com - JAKARTA - Roy Suryo angkat bicara soal Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap KPU yang karut-marut.
Pemerhati telematika (interdisipliner yang menggabungkan sistem jaringan komunikasi, teknologi transportasi, dan teknologi informasi) itu menyebut, Sirekap KPU menimbulkan banyak permasalahan.
Roy menyebut Sirekap KPU punya kelebihan dalam artian sarkastis, yaitu lebih tidak akurat dan lebih berbahaya.
"Sistem OCR (Optical Character Recognition) dan OMR (Optical Mark Reader) yang digunakan pada Sirekap KPU failed, meski puluhan kampus sukses menggunakannya semenjak beberapa belas tahun silam," katanya dalam tulisan opini terbuka yang masuk ke dapur redaksi, Senin (19/2) malam.
Bukan hanya salah baca angka 1 menjadi 7 atau 4 terjadi di Sirekap KPU, tetapi juga muncul automatically algoritm mulai dari puluhan, ratusan hingga ribuan di kolom paslon tertentu.
"Kalau cuma di satu atau dua tempat masih bisa diberi toleransi, tetapi berbagai laporan fakta menunjukkan hal tersebut mengarah ke sifat TSM (terstruktur, sistematis, dan masif)," tutur pria bergelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung ini.
Dia menjelaskan, sistem OCR/OMR ditemukan konsepnya semenjak 110 tahun silam, ketika fisikawan Jerman Emanuel Goldberg merintis penggunaannya untuk telegraph.
"Sehingga kalau sekarang, di 2024 ini terjadi eror di Sirekap KPU, itu jelas-jelas menunjukkan kelebihannya, yakni lebih tidak akurat," katanya.
Beberapa rekan pakar digital juga menemukan koneksi server Sirekap KPU ini dengan lokasi server di China bahkan Prancis.
- KPU Diminta Sempurnakan Sirekap Sebelum Digunakan Untuk Pikada 2024
- Jam Debat Pilwalkot Bandung Terlalu Malam Diprotes Paslon, KPU Akan Evaluasi
- Lebih Dari 6 Ribu Orang Pindah Memilih di Pilkada Sumsel
- Ini Alasan KPU Mendahulukan Surat Suara ke Pulau Terluar
- Debat Perdana Pilwalkot Bandung Angkat Tema soal Tantangan Masa Depan
- KPU Jabar Imbau Paslon Cagub Segera Serahkan Materi Iklan