Sisa Pestisida Ditemukan Pada Madu di Pasaran
Survei yang dilakukan pada madu yang dijual di seluruh dunia menemukan 75 persen sampel yang diuji mengandung setidaknya satu atau lebih jenis pestisida.
Sejumlah ilmuwan Swiss menguji 198 sampel madu yang berasal dari seluruh benya, kecuali Antartika, untuk mengetahui kandungan pestisida jenis neonicotinoid, yang sering digunakan pada pertanian.
Madu dari Amerika Utara, Asia dan Eropa mengandung tingkat pestisida tertinggi, seperti yang dilaporkan dalam jurnal Science.
Para periset menekankan tingkat kontaminasi yang ditemukan pada madu berada "di bawah tingkat residu maksimum yang boleh untuk dikonsumsi manusia" oleh Uni Eropa, kecuali pada dua sampel.
Tapi mereka mengatakan pestisida yang menargetkan sistem saraf ini, dapat membahayakan lebah dan hewan perantara proses penyerbukan lainnya.
"Ada kekhawatiran yang meningkat tentang dampak pestisida sistemik ini terhadap lebah madu dan lebah liar," kata mereka.
"Konsentrasi rata-rata [yang ditemukan dalam madu] berada dalam kisaran bioaktif, menyebabkan defisit dalam proses pembelajaran, perilaku, dan kinerja koloni."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata