Sisa Pestisida Ditemukan Pada Madu di Pasaran

Survei yang dilakukan pada madu yang dijual di seluruh dunia menemukan 75 persen sampel yang diuji mengandung setidaknya satu atau lebih jenis pestisida.
Sejumlah ilmuwan Swiss menguji 198 sampel madu yang berasal dari seluruh benya, kecuali Antartika, untuk mengetahui kandungan pestisida jenis neonicotinoid, yang sering digunakan pada pertanian.
Madu dari Amerika Utara, Asia dan Eropa mengandung tingkat pestisida tertinggi, seperti yang dilaporkan dalam jurnal Science.
Para periset menekankan tingkat kontaminasi yang ditemukan pada madu berada "di bawah tingkat residu maksimum yang boleh untuk dikonsumsi manusia" oleh Uni Eropa, kecuali pada dua sampel.
Tapi mereka mengatakan pestisida yang menargetkan sistem saraf ini, dapat membahayakan lebah dan hewan perantara proses penyerbukan lainnya.
"Ada kekhawatiran yang meningkat tentang dampak pestisida sistemik ini terhadap lebah madu dan lebah liar," kata mereka.

Foto: Guillaume Perret
"Konsentrasi rata-rata [yang ditemukan dalam madu] berada dalam kisaran bioaktif, menyebabkan defisit dalam proses pembelajaran, perilaku, dan kinerja koloni."
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran