Sisakan Fondasi Rumah dan Sumur Bersejarah
Minggu, 03 Maret 2013 – 12:10 WIB
Nah, Probosutedjo ingin sebuah tempat untuk mengingat perjalanan hidup sang kakak yang populer dengan The Smiling General tersebut.
Singkat cerita, lahan di Kemusuk yang sudah dibagi-bagi itu dikumpulkan lagi, pemiliknya diberi ganti rugi dan dicarikan tempat yang baru. Lantas, tempat tersebut dipugar dan dibangun kembali menyerupai aslinya.
Dua bangunan rumah tersebut adalah kediaman R Ng Noto Sudiro dan R Ng Atmo Sudiro. Masing-masing seluas 465 dan 250 meter persegi. Noto Sudiro merupakan eyang buyut Soeharto, sedangkan Atmo Sudiro adalah ayahanda Sukirah atau eyang Soeharto.
Sementara itu, pendapa dengan bangunan khas joglo memiliki luas 600 meter persegi dengan 36 pilar. Sisi paling luar berjumlah 20 pilar, tengah 12 pilar, dan bagian sentral 4 pilar.
INILAH salah satu cara keluarga Soeharto mikul duwur, mendem jero terhadap mantan presiden Republik Indonesia (RI) tersebut. Rumah tempat kelahiran
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024