Sisakan Fondasi Rumah dan Sumur Bersejarah
Minggu, 03 Maret 2013 – 12:10 WIB
Sebuah lampu kristal gantung berukuran cukup besar dipasang tepat di bagian tengah, menambah cantik pendapa itu. ”Saya masih cucu pemilik tanah ini, maka saya bangun kembali. Semoga ada manfaatnya,” ucap Probosutedjo.
Tak semua bangunan di situ adalah baru. Masih ada bagian asli yang sengaja dipertahankan, yakni fondasi rumah dan sumur di sisi bagian utara. Fondasi yang tampak menyerupai huruf L itu hanya dibersihkan dari rumput-rumput yang tumbuh di sekitarnya. Sedangkan sumur diperhalus dengan semen dan dilengkapi dengan tiang untuk pengait ember.
”Dahulu ada sentong (bilik atau kamar, Red), di situ Pak Harto lahir. Saksinya adalah sumur itu,” kata Djoko Utomo, mantan kepala Lembaga Arsip Nasional yang membantu proses membuat kembali petilasan Soeharto.
Djoko menjelaskan, di dalam rumah Atmo Sudiro tersebut ditampilkan diorama yang memuat perjalanan hidup Soeharto. Mulai foto-foto mengenai Operasi Mandala (pembebasan Irian Barat pada 1961), Serangan Umum 1 Maret 1949 di Jogjakarta, kegiatan selama menjabat presiden, hingga saat beliau wafat dan hendak dimakamkan di Astana Giri Bangun.
INILAH salah satu cara keluarga Soeharto mikul duwur, mendem jero terhadap mantan presiden Republik Indonesia (RI) tersebut. Rumah tempat kelahiran
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024