Sisi Gelap Algoritma TikTok yang Mengancam Kesehatan Jiwa dan Pikiran Pengguna
TikTok mengatakan kebanyakan dari kebijakan ini tidak lagi digunakan. Tapi pengguna TikTok difabel menuduh aplikasi tersebut masih memberlakukannya.
Salah satunya adalah Paniora Nukunuku.
Direkam di jalan kota Sydney, video TikTok Paniora merupakan campuran dari sketsa komedi kehidupannya sebagai orang difabel, serta ras, dan politik.
"Saya tidak menyangka konten saya mengumpulkan banyak fans, hati saya tersentuh membaca komentar orang-orang yang berkata, 'Saya tidak pernah terpikir ada orang yang terlihat seperti saya,'" katanya.
Seminggu setelah dokumen TikTok itu bocor, Paniora memposting sebuah video orang tidak dikenal yang mengatakan ia seharusnya tidak memiliki izin bagi kaum difabel.
"Video itu dihapus ... tidak tahu kenapa," katanya.
Paniora mengajukan banding dan video itu kembali, namun beberapa video tentang situasi difabelnya juga dihilangkan.
"Saya tahu konten saya memberikan semangat bagi orang seperti saya, yang hidupnya seperti saya, yang berkulit coklat seperti saya. Kalau tidak ada representasi kami di media sosial, sulit bagi mereka untuk menerima diri sendiri."
Penyelidikan ABC menemukan jika algoritma aplikasi ini mengancam kesehatan jiwa dan pemikiran penggunanya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Viral Dugaan Politik Uang Rudi Seno di TikTok, Netizen Beri Komentar Beragam
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis