Sisi Gelap Algoritma TikTok yang Mengancam Kesehatan Jiwa dan Pikiran Pengguna
Pakar seperti Bondy Kaye mengatakan aplikasi tersebut harus bisa menangani hal sepert ini.
"Kalau TikTok tidak mulai mengerahkan sumber daya yang ada untuk ikut serta dengan beberapa kritik ini, akan semakin banyak bermunculan isu dan mendorong pengguna berkulit hitam, Aborigin, kulit warna untuk tidak memakai aplikasi ini selamanya," kata Dr Bondy.
Dalam pernyataannya, TikTok mengatakan "merayakan keberagaman" dan menolak tuduhan diskriminasi "terhadap pengguna atau komunitas tertentu dalam platform".
Kenormalan baru TikTok
Ini bukan satu-satunya kali Paniora mencicipi kuatnya TikTok.
Setelah membagikan video tentang 'Black Lives Matter', akunnya dilarang beredar selama seminggu. Video dirinya mengikuti protes mendukung Palestina juga dihilangkan selama beberapa jam setelah diposting.
"Saya sangat marah. Pikir saya, kenapa? Tidak ada sedikitpun bagian dari video ini yang masuk kriteria penurunan, tidak ada," kata Paniora.
"Rasanya seperti TikTok punya preferensi sendiri konten apa yang seharusnya muncul dalam platform ... hal seperti ini menyakitkan hati."
Tahun lalu, TikTok minta maaf karena melarang posting dengan hashtag "Black Lives Matter" dan "George Floyd" setelah ribuan pengguna melayangkan protes tentang video mereka yang diturunkan dan akun mereka yang dilarang beredar.
Penyelidikan ABC menemukan jika algoritma aplikasi ini mengancam kesehatan jiwa dan pemikiran penggunanya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Viral Dugaan Politik Uang Rudi Seno di TikTok, Netizen Beri Komentar Beragam
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis