Sisi Gelap Algoritma TikTok yang Mengancam Kesehatan Jiwa dan Pikiran Pengguna
Hashtag "What I Eat in a Day" atau "Apa Saja yang Saya Makan Setiap Hari" sudah disaksikan lebih dari tujuh miliar kali di TikTok.
Isinya adalah video orang merinci jumlah kalori yang mereka makan, diselingi cuplikan pantulan tubuh kurus mereka di cermin.
"Ini sekejap menjadi obsesi," kata Lauren.
"Saya menahan diri untuk tidak makan apa pun kecuali tahu seberapa banyak kalori makanan itu dan kecuali makanan itu memenuhi jumlah kalori yang saya butuhkan per hari ... Sempat beberapa bulan saya tidak makan apa yang belum saya timbang.
"Sebelum menemukan TikTok, saya tidak pernah tahu tentang menghitung kalori."
Setelah empat bulan bermain TikTok, Lauren didiagnosis mengalami gangguan makan.
Menurut pakar, ada banyak faktor yang memicu gangguan makan, namun media sosial adalah salah satu yang dampaknya paling mengkhawatirkan.
"Saya tidak akan punya masalah gangguan makan kalau bukan karena mengunduh TikTok ... algoritmanya memanfaatkan kelemahan orang dan mempermainkan kelemahan orang," kata Lauren.
Penyelidikan ABC menemukan jika algoritma aplikasi ini mengancam kesehatan jiwa dan pemikiran penggunanya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Viral Dugaan Politik Uang Rudi Seno di TikTok, Netizen Beri Komentar Beragam
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis