Sisi Gelap Caleg Mempengaruhi Psikologi Pemilih

Sisi Gelap Caleg Mempengaruhi Psikologi Pemilih
Warga TPS 28 Antusias Gunakan Hak Suara Foto by: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Psikologi, Ratih Ibrahim menyebut kasus korupsi dan skandal pribadi berpotensi memengaruhi pilihan politik rakyat dalam Pemilu 2019. Menurut dia, kepercayaan rakyat terhadap caleg akan memudar jika tersangkut kasus.

"Kasus-kasus, aib punya potensi memengaruhi psikologi pemilih. Ada trust yang jadi terganggu dan rusak,” ujar Ratih saat dihubungi wartawan, Senin (15/3).

Hanya saja, kata dia, caleg yang memiliki skandal atau tersangkut kasus masih memiliki peluang terpilih. Syaratnya, masyarakat menutup mata atas skandal atau kasus yang dimiliki caleg.

"Kecuali pemilihnya memang buta atau membutakan diri terhadap kasus tersebut," ujar dia.

Psikolog sosial UGM, Koentjoro mengungkapkan hal senada. Dia menyebut sisi gelap caleg berpotensi menghapus sisi rasionalitas pemilih saat hendak menyalurkan suara di Pemilu 2019.

"Namun, kalau kepatuhan sudah terbentuk pemilih akan membela dan merasionalkan kenapa perilaku caleg itu bisa terjadi," ujar dia, Senin ini.

Ketika kepatuhan terbentuk, kata dia, masyarakat akan mewajarkan aksi korupsi seseorang caleg. Rakyat akan menilai caleg korupsi karena tidak memiliki dana atau tidak cukup percaya diri bertarung di Pemilu 2019.

"Terlebih lagi ada desakan terus menerus dari timsesnya,” ungkap dia.

Pakar Psikologi, Ratih Ibrahim menyebut kasus korupsi dan skandal pribadi berpotensi memengaruhi pilihan politik rakyat dalam Pemilu 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News