Sisi Kelam Perang Melawan Narkoba di Filipina, Mayat Diperlakukan Seperti Sampah
jpnn.com, MANILA - Mungkin karena ada embel-embel perang, aparat Filipina jadi merasa bisa mengesampingkan aspek kemanusiaan dalam memperlakukan penjahat narkoba.
Sadis dan brutal adalah dua kata yang cocok menggambarkan bagaimana para terduga pengedar narkoba diperlakukan.
Mereka dibunuh dengan tangan dingin dan jasadnya dibuang begitu saja. Keluarga mungkin tidak akan menemukan jasad mereka dengan mudah. Sebab, para pengguna dan pengedar narkoba yang telah dieksekusi tersebut dibuang begitu saja ke laut.
Kenyataan itu terungkap dalam wawancara eksklusif Al Jazeera dengan para pelayan di Manila. Mereka tentu saja bukan pencari ikan biasa, melainkan orang yang punya tugas tambahan dari polisi untuk membuang mayat-mayat tersebut.
Manuel, salah seorang nelayan yang punya tugas khusus itu, menyatakan bahwa polisi Filipina menyebut mayat-mayat penjahat narkoba tersebut sebagai sampah.
Jika ada penjahat yang dieksekusi, rumah Manuel bakal didatangi. Dia diminta membuang ’’sampah’’ tersebut secepatnya.
’’Kami biasanya membuang mereka ke Manila Bay. Kadang-kadang kami beri pemberat agar (mayatnya, Red) tak mengambang,’’ terangnya.
Manuel dan kawan-kawannya tidak mudah melakukan tugasnya. Sebab, kadang-kadang yang teronggok di depan rumahnya adalah jasad temannya. Manuel takut jika suatu saat dirinyalah yang menjadi korban.
Mungkin karena ada embel-embel perang, aparat Filipina jadi merasa bisa mengesampingkan aspek kemanusiaan dalam memperlakukan penjahat narkoba.
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Komitmen Kapolda Lampung, Berantas Narkoba Tanpa Kompromi
- Irjen Krishna Murti Ungkap Jumlah WNI Operator Judi Online di Filipina, Mengejutkan
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Dubes Agus Widjojo: KRI Bima Suci Mempererat Persahabatan Indonesia dengan Negara Lain