Sisi Lain Backpacker di Australia: Dibayar Murah, Digerayangi Sejak Hari Pertama
Rabu, 16 September 2020 – 15:07 WIB

Elin worked on an Australian farm. (ABC News: Paul Yeomans)
"Saya sangat kecewa dengan beberapa rekan saya petani dan sikap mereka dalam mempekerjakan orang," katanya.
"Hukum adalah hukum, terlepas dari kita setuju atau tidak."
"Mereka yang tak mematuhinya, menghasilkan uang dari hasil pekerjaan orang lain."
"Mereka memanfaatkan petani lainnya yang telah bertindak dengan benar."
Federasi Petani Nasional (NFF) mengaku frustasi karena kasus ini terus bermunculan.
"Tidak ada tempat dalam industri kami bagi mereka yang ingin memperlakukan pekerja dengan buruk. Kami ingin memberantasnya," kata Ketua NFF Fiona Simson.
NFF bersama University of Adelaide telah meneliti permasalahan ini serta menjajaki program Fair Farms yang mengakreditasi petani dalam menerapkan lingkungan kerja yang baik.
Setelah bekerja selama dua bulan di sebuah usaha pertanian di Queensland, Elin cuma bisa mendapatkan penghasilan sebesar $70, atau sekitar Rp700 ribu
BERITA TERKAIT
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen