Sisi Lain Backpacker di Australia: Dibayar Murah, Digerayangi Sejak Hari Pertama
Rabu, 16 September 2020 – 15:07 WIB

Elin worked on an Australian farm. (ABC News: Paul Yeomans)
Ia sendiri mengaku menolak tawaran ini dengan alasan hal itu rasis dan konyol. Tapi sebagian 'backpacker' tetap melakukannya melalui grup Facebook.

Elin mengaku selama menjalani cobaan berat, si penyalur tenaga kerja berusaha memanfaatkannya secara seksual.
Bahkan sampai pada tahap dimana Elin akan "bergantung" padanya.
Jika Elin mau tinggal bersama di rumah orang itu, dan merahasiakannya, maka dia akan dibayar $500 seminggu.
"Tawaran yang dia berikan, jika saya setuju, membuat dia bisa melakukan apa saja pada saya," kata Elin.
Setelah bekerja selama dua bulan di sebuah usaha pertanian di Queensland, Elin cuma bisa mendapatkan penghasilan sebesar $70, atau sekitar Rp700 ribu
BERITA TERKAIT
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen