Sisi Lain Kecerdasan Buatan, Berpotensi Mengancam Bisnis di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kaspersky menilai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan membawa potensi sekaligus ancaman siber bagi bisnis di Indonesia yang menggunakan teknologi tersebut.
"AI, seperti ChatGPT, juga menunjukkan kemungkinan terobosan dan manfaat luar biasa yang dapat dibawanya ke semua industri dan fungsi bisnis," ungkap Manajer Umum Kaspersky di Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong dalam siaran pers, Senin.
"Namun, statistik kami untuk Indonesia tahun lalu menegaskan bahwa adopsi teknologi canggih harus terus disertai dengan antisipasi dan respons perusahaan yang tepat terhadap serangan siber."
Penggunaan teknologi AI bisa dirasakan dalam kegiatan sehari-hari misalnya jam tangan pintar yang bisa menghitung detak jantung pengguna sampai mobil swakemudi.
Kaspersky menilai Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi membuka jalan bagi perusahaan domestik untuk lebih percaya diri menggunakan AI untuk mengembangkan ekosistem bisnis digital mereka.
Dukungan pemerintah Indonesia terhadap AI juga ditunjukkan melalui Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk sektor prioritas seperti kesehatan.
Kaspersky menemukan teknologi inovatif seperti AI, selain membuka berbagai peluang, juga bisa memicu peningkatan serangan siber tahun ini.
Inovasi teknologi membuat praktik berbagi data makin terhubung sehingga menimbulkan kemungkinan serangan siber.
Kaspersky menilai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan membawa potensi sekaligus ancaman siber bagi bisnis di Indonesia
- Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Samsung Pamer Layar Lipat Canggih di CES 2025
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Polri Disarankan Rekrut Polisi Ahli IT Untuk Hadapi Tantangan Kemajuan Teknologi
- Lewat AI BTN Tingkatkan Kualitas SDM