Sisi Lembut Bernard Hopkins si Jagal
Kalahkan Pavlik berkat Motivasi Remaja Pengidap Kanker
Kamis, 06 November 2008 – 15:30 WIB
PERJUANGAN seorang remaja melawan kanker menjadi inspirasi bagi Bernard Hopkins. Hati baja petinju yang dikenal berangasan itu luluh ketika melihat keteguhan remaja yang akhirnya meninggal tersebut. The Executioner atau si jagal, itulah julukan Bernard Hopkins. Julukan tersebut menggambarkan betapa sangarnya seorang Hopkins. Di atas maupun di luar ring, dia dikenal sebagai pribadi yang berangasan. Negler sebenarnya adalah fans Hopkins. Tapi, kenapa dia istimewa? Negler ialah seorang remaja pengidap kanker ewing's sarcoma. Meski sudah sangat lemah karena terserang sejak dua tahun lalu, dia begitu tegar menghadapi penyakitnya. Kanker itu kebanyakan menyerang tulang di bagian dada, tangan, atau kaki.
Di luar ring, dia beberapa kali terjerat kasus kriminal sehingga harus keluar-masuk penjara. Di atas ring, mantan juara kelas menengah itu dikenal sebagai petinju yang kotor. Dia tidak segan melakukan gerakan yang sebenarnya ilegal untuk mengalahkan lawannya. Mulai menyikut sampai menyeruduk. Strategi nakal tersebut membuat karirnya awet. Sampai usia 40 tahun, dia tetap bisa bersaing.
Baca Juga:
Di balik gayanya yang ganas itu, Hopkins ternyata memiliki hati yang lembut. Buktinya, dia dekat dengan seorang remaja berusia 18 tahun Shaun Negler.
Baca Juga:
PERJUANGAN seorang remaja melawan kanker menjadi inspirasi bagi Bernard Hopkins. Hati baja petinju yang dikenal berangasan itu luluh ketika melihat
BERITA TERKAIT
- Alasan Bojan Hodak Tidak Beri Izin Kevin Mendoza Bela Filipina di Piala AFF 2024
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- MilkLife Soccer Challenge Sukses Tumbuhkan Minat Siswi Rangkai Mimpi Jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
- Madrid Menang 4-2 Atas Sevilla, Geser Barcelona dari Posisi 2 Klasemen Sementara
- MotoGP: Baru Gabung Ducati Lenovo, Marc Marquez Sudah Merasakan Tekanan
- Jay Idzes: Suporter Timnas Indonesia Ada di Level Berbeda