Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih

Elus Gukguk, Presiden Rileks, Perang Nuklir pun Batal

Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih
Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih
Pada era kepemimpinan John F. Kennedy (JFK), anjing memegang peranan yang jauh lebih penting. Pushinka merupakan anjing pemberian Nikita Khrushchev, pimpinan Uni Soviet (Rusia) waktu itu. Dia menghadiahkannya kepada JFK sebagai duta Perang Dingin pada 1961. "Setelah melewati pemeriksaan ketat intelijen AS, Pushinka lantas diizinkan tinggal di Gedung Putih," tulis The Christian Science Monitor.

Pushinka yang keturunan anjing luar angkasa Rusia itu kemudian dijodohkan dengan Charlie, anjing terrier Welsh, juga milik JFK. Pasangan anjing Gedung Putih tersebut mempunyai empat anak yang oleh media AS dijuluki pupniks. Seiring lahirnya keturunan-keturunan Pushinka dan Charlie, hubungan AS dan Rusia pun membaik.

Lepas dari unsur-unsur politis yang dibawa Pushinka dan lantas berpengaruh padanya, Charlie adalah anjing kepresidenan yang hebat. Tanpa berbuat apa-apa, dia mampu meredam emosi JFK dan menyelamatkan dunia dari perang nuklir. Saat itu, pada 1962, krisis rudal Kuba sedang panas-panasnya. Kapal-kapal Rusia sudah siap menggempur Kuba dan armada AS siaga.

Traphes Bryant, pengasuh anjing kepresidenan, mengatakan bahwa di ambang perang tersebut, JFK memanggil Charlie ke Oval Office. Selama beberapa waktu, dia mengelus-elus dan bermain-main dengan Charlie. Setelah itu, JFK terlihat lebih rileks. "Dia kemudian mengembalikan Charlie kepada saya dan berkata, 'Sudah saatnya saya mengambil keputusan'," ujar Bryant. Keputusannya, AS menarik mundur pasukan dari perbatasan dan perang nuklir pun terhindarkan.

SEOLAH menjadi tradisi, hampir setiap penguasa Gedung Putih selalu memiliki hewan peliharaan. Kebanyakan anjing. Kini, gukguk kepresidenan itu identik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News