Sisir Jamaah Haji Lewat Foto Jenazah

Sisir Jamaah Haji Lewat Foto Jenazah
Foto: tenaga medis for JPNN

Dia membeber empat hal yang memperlambat proses identifikasi. Pertama, pada dua hari awal setelah kejadian, pemerintah Arab Saudi menutup akses untuk mendapatkan data-data awal korban dikarenakan mereka sedang proses evakuasi dan identifikasi awal. “Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 WAS,” terangnya.

Kedua, proses identifikasi dan pencocokan data yang relatif tidak mudah dikarenakan foto kondisi jenazah yang berbeda dengan foto pada Siskohat dan E-Hajj. “Tim PPIH melakukan inventarisasi foto-foto yang diduga memiliki kemiripan dengan wajah-wajah jenazah,” ujarnya.

Ketiga,  banyak foto tanpa disertai identitas yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah jamaah haji Indonesia. Padahal menurut Djamil, diperlukan proses  pengecekan data dan file pendukung yang memperkuat dugaan bahwa jamaah tersebut adalah jamaah haji Indonesia, baik berupa gelang jamaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, aksesoris syal, kain ihram, kain kerudung, pakaian, dan lain sebagainya.

Keempat, perlunya prinsip kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi kepada keluarga jamaah haji.

Diakui  Djamil  bahwa  kejadian pada  Kamis  (24/09)  pagi  itu  memang  memakan  korban yang  cukup  banyak  dari  berbagai  negara,  sehingga memerlukan  banyak  waktu  untuk dapat mengetahui secara jelas dan akurat tentang identitas  jamaah yang bersangkutan.

“Kondisi  ini  juga  mengharuskan  kami  berlomba  dengan  waktu  dikarenakan  semakin lama  waktu  identifikasi,  semakin  sulit  kami  dapat  mengenali jamaah haji  yang  wafat," terangnya. (sam/jpnn)

 


MAKKAH - Penyisiran jamaah haji asal Indonesia yang menjadi korban tewas dalam tragedi di Mina dilakukan dengan mengidentifikasi foto-foto yang dipublikasikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News