Siskohat Butuh Revitalisasi

Tak Cuma Jadi Tempat Pendaftaran Haji

Siskohat Butuh Revitalisasi
Siskohat Butuh Revitalisasi
"Memang paling aman itu menggunakan APBN," kata dia. Sehingga, lanjutnya, tidak sampai membebani jamaah karena Siskohat adalah infrastruktur negara.

Secara teknis, Bahrul mengatakan jika poin-poin pengembangan Siskohat masih terus dimatangkan. Tetapi, dia mengatakan ada satu poin pengembangan yang sudah harus mampu dijalankan oleh Siskohat minimal mulai tahun depan adalah penguatan koneksi antara Siskohat dengan bank penerima setoran dana awal calon jamaah haji.

Sampai saat ini, calon jamaah yang ingin mendaftar haji lumayan mondar-mandir. Pertama mereka harus lapor ke kantor Kemenag kabupaten atau kota. Pelaporan ini digunakan untuk mengisi dokumen-dokumen pendaftaran tertentu.

Setelah melapor di kantor Kemenag kabupaten atau kota, calon jamaah haji baru bisa ke bank untuk setor uang pendaftaran yang sekarang dipatok Rp 25 juta per orang. Setelah menyetor uang di bank, calon jamaah ini kembali ke kantor Kemenag kabupaten atau kota. Pada tahap ini mereka wajib foto dan merekam sidik jari.

JAKARTA - Setelah berjalan lebih dari 20 tahun, sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) menuntut adanya revitalisasi. Upaya ini dibutuhkan karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News