Sisriadi: Sejak Menjabat, Panglima TNI Sudah Bikin Gebrakan
jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah mengambil langkah untuk mengatasi banyaknya perwira tinggi dan menengah yang tidak memiliki jabatan. Hal itu dilakukan sejak dia menjabat pada 2017 silam.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menerangkan, ketika awal menjabat dan membuat program prioritas, Hadi memerintahkan untuk melakukan kajian mengapa jumlah perwira berlebih.
Hasilnya, kelebihan tersebut lantaran adanya perubahan usia pensiun perwira dari 55 tahun menjadi 58 tahun melalui UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
BACA JUGA: Nama Dicatut, TNI Sudah Laporkan Akun Palsu ke Kemkominfo
Sayangnya perubahan itu tidak menyertakan instrumen yang mengatur sistem kepangkatan untuk perwira. Hadi lantas membuat Peraturan Panglima Nomor 40 Tahun 2018 yang isinya menata kembali instrumen yang tidak ada.
"Diharapkan dalam lima tahun masalah ini tidak ada lagi," tegas Sisriadi, Rabu (6/2).
Hanya saja memang, dalam jangka pendek, kelebihan pati dan pamen sedikit mengganggu. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan kajian untuk memanfaatkan jabatan fungsional guna mengurangi para Pati dan Pamen yang nganggur.
"Bukan hanya kajian tapi permen (Peraturan Menteri) sebentar lagi keluar. Kami diskusi dengan Kemhan waktu itu kemungkinan jabatan fungsional di lingkungan TNI. Mereka sepakat ada beberapa jabatan fungsional. Sudah ada empat kementerian," jelas Sisriadi seperti dilansir JawaPos.com.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah mengambil langkah untuk mengatasi banyaknya perwira tinggi dan menengah yang tidak memiliki jabatan. Hal itu dilakukan sejak dia menjabat pada 2017 silam.
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- 4000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online Selama 2024
- Sepakat dengan Menhut, Panglima TNI Siap Kerahkan Personel Jaga Hutan
- TNI-Polri Kerahkan 115.000 Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Potensi Ancaman?