Sistem Aplikasi Pencalonan Pilkada Mudahkan Urus Persyaratan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggunakan sistem aplikasi pencalonan kepala daerah berbasis komputer pada pelaksanaan pilkada serentak, 9 Desember mendatang.
Sistem ini memungkinkan masyarakat dapat membaca secara langsung kelengkapan persyaratan para calon yang diajukan partai politik maupun yang maju dari jalur perseorangan.
"Nanti waktu belum ditetapkan sebagai calon, maka sistem akan offline. Artinya, kami persilahkan peserta pilkada mengisi sendiri aplikasinya. Nanti dikirim ke KPU. Nah kalau sudah ditetapkan bisa dipublikasikan, sehingga masyarakat bisa mengaksesnya," ujar Komisioner KPU, Arief Budiman, Kamis (21/5).
Untuk memudahkan pengisian aplikasi data-data sesuai persyaratan, KPU kata Arief, nantinya akan menyerahkan software kepada peserta pilkada. Setelah diisi, file diserahkan kembali ke KPU.
"Mengapa (data,red) soft copy, karena nanti semua bisa dibaca secara otomatis. Misalnya mau daftar dengan cara penghitungan kursi DPRD. Syarat minimal kursinya sekian. Begitu masuk jumlah kursi, yang bersangkutan mau koalisi atau sendirian. Akan terlihat, tidak bisa kurang. Itu bisa baca by system," kata Arief.
Pria asal Jawa Timur ini juga mencontohkan untuk calon perseorangan. Jika jumlah penduduk di provinsi tersebut sampai dengan dua juta jiwa, maka syarat agar dapat ditetapkan sebagai calon gubernur, harus mengantongi sedikitnya 10 persen dukungan dari total jumlah penduduk. Syarat ini akan terlihat secara otomatis dalam aplikasi. Sehingga jika syarat dukungan bakal calon kurang, tidak akan diterima dalam aplikasi.
"Misal calon perseorangan, penduduk di tempat saya sekian juta. Maka syaratnya sekian persen, ketemu angkanya sekian. Begitu dia (bakal calon,red) mengisi aplikasi pendaftaran, sementara angkanya kurang, maka enggak akan mau. Ini untuk memudahkan," ujar Arief.
Syarat lain, untuk provinsi dengan penduduk 2 juta sampai 6 juta, diperlukan dukungan paling sedikit 8,5 persen. Untuk provinsi dengan penduduk lebih dari 6 juta sampai dengan 12 juta diperlukan dukungan paling sedikit 7,5 persen.
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggunakan sistem aplikasi pencalonan kepala daerah berbasis komputer pada pelaksanaan pilkada serentak,
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Reservoir Komunal jadi Inovasi Unggulan PAM Jaya Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Diperiksa Bareskrim Polri Soal Judi Online, Budi Arie Bilang Begini
- Arahan Komjen Dedi ke Perwira Remaja: Jangan Arogan