Sistem dan Politisi Buruk, Golput Mewabah
Rabu, 25 Februari 2009 – 16:05 WIB
Bima lantas mengutip hasil survei awal 2009 dari Indo Barometer tentang pengetahuan dan harapan masyarakat terhadap Pemilu 2009 dengan 1.200 responden di 33 provinsi, yang menunjukkan sebanyak 18,3 persen responden merasa tidak terdaftar dan 14,5 persen lainnya tidak menjawab atau menjawab tidak tahu. Hanya 67,2 persen responden yang menjawab ya, saat ditanya apakah mereka sudah merasa terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2009.
Baca Juga:
“Jika jumlah pemilih pada Pemilu 2009 diproyeksikan mencapai 172 juta orang, maka hasil survei Indo Barometer itu menunjukkan bahwa mereka yang merasa terdaftar hanya sebanyak 115,58 juta orang, yang tidak merasa terdaftar 31,48 juta orang, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab 24,94 juta orang,” ujarnya.
Pengamat politik itu juga menjelaskan tiga alasan masyarakat memilih golput. Pertama, alasan administratif atau kekacauan dalam pencatatan data pemilih sehingga nama mereka tidak tercatat. Kedua, alasan pragmatis, yakni berhalangan hadir ke tempat pemungutan suara (TPS), antara lain karena sakit atau lebih memilih melakukan hal lain seperti mencari nafkah.
Yang ketiga adalah alasan ideologis, yakni tidak percaya lagi bahwa pemilu akan membawa pengaruh perubahan dan perbaikan. Pada umumnya, mereka sudah bersikap apatis dan tidak percaya lagi terhadap parpol maupun kadernya yang menjadi calon anggota legislatif (caleg).
JAKARTA - Fenomena golongan putih (golput) pada Pemilu 2009 diperkirakan akan meningkat secara tajam. Fenomena ini sangat dimungkinkan terjadi sebagai
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada