Sistem Finansial AS Butuh USD 2 Triliun
Atasi Krisis, Amerika Cari Dana ke Teluk
Jumat, 21 November 2008 – 13:44 WIB
Kendati begitu, Miller mengatakan, bisa perlu waktu 3-5 tahun bagi sistem finansial untuk pulih sepenuhnya dengan rasio modal yang mencukupi serta tingkat suku bunga dan risiko kredit yang wajar.
Dalam perkembangan lain, pemerintah AS dikabarkan meminta bantuan sekitar USD 300 miliar (sekitar Rp 3.450 triliun) ke empat negara kaya penghasil minyak di kawasan Teluk untuk mengatasi krisis finansial global.
Mengutip sumber sangat tepercaya, Harian Al-Seyassah Kuwait melaporkan kemarin (20/11) bahwa Washington meminta bantuan USD 120 miliar dari Arab Saudi, USD 70 miliar dari Uni Emirat Arab (UEA), USD 60 miliar dari Qatar, dan USD 40 miliar dari Kuwait.
Menurut Al-Seyassah, bantuan itu diajukan Washington untuk menghadapi krisis finansial dan membantu mencegah perekonomiannya terjatuh dalam resesi. Konon, dana itu akan dipakai AS membantu industri otomotif yang sakit, perbankan, dan perusahaan-perusahaan lain yang terpukul gejolak finansial global.
NEW YORK - Langkah pemerintah AS menyiapkan bailout USD 700 miliar diperkirakan belum bisa meredam dampak krisis finansial global. Analis memprediksi
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024