Sistem Ganjil Genap Jangan Diterapkan Permanen
”Bahkan seharusnya ruas jalan tol yang V/C ratio nya lebih dari 1, maka sudah tidak bisa dinaikkan tarifnya. Kalau perlu diturunkan,” jelas Tulus.
Selain itu, ganjil genap harus diimbangi dengan kompensasi angkutan umum yang memadai. Harus tersedia alternatif angkutan bagi konsumen sehingga ganjil-genap tidak merugikan.
Kepolisian juga harus memonitor bahkan memberikan sanksi bagi truk yang berjalan di lajur kanan atau tengah. Sebab faktanya kendaraan truk tidak mampu mencapai kecepatan minimal, yakni 60 km per jam. Ini juga membuat arus tol melambat.
”Kendati jumlah truk tidak signifikan, namun karena pergerakannya di bawah rata-rata maka mengakibatkan kemacetan lalu-lintas yang signifikan,” kata Tulus.
Sementara itu, AVP Coorporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru mengungkapkan, bahwa salah satu pendukung kebijakan ganjil genap adalah sistem transportasi dari pemukiman yang dilayani oleh bus JR Connexion.
Dengan JR Connexion, warga bisa mendapatkan akses angkutan umum langsung menuju tol-tol tersebut ke arah Jakarta.
Saat ini, rute-rute JR Connextion tengah dikembangkan di lokasi perumahan prioritas. Di Tol Tangeran misalnya, ada beberapa perumahan ”Ada Perumahan Citra Raya, Alam Sutra, Villa Melati, BSD City, dan Perumahan Banjar Raya,” jelasnya.
Sementara di selatan di Gerbang Tol (GT) Cibubur, kata Dwimawan, tengah dikembangkan rute JR Connexion di beberapa pemukiman perumahan prioritas, meliputi Legenda Wisata, Citra Grand, Cibubur Country, Metland Transyogi dan Cibubur Residence.(tau)