Sistem Ijon Ternyata Juga Ada di Pendidikan

jpnn.com - DEPOK - Indonesia Corruption Watch (ICW) menila, akar masalah korupsi pendidikan di Indonesia berasal dari perencanaan. Alhasil, banyak sekolah yang tidak menikmati fasilitas pendidikan lantaran kalah sebelum berperang.
"Korupsi di bidang pendidikan hulunya ada di perencanaan. Contohnya usulan pengadaan spek barang. Spek ditentukan di pusat dan proyeknya diserahkan ke daerah. Namun pelaksanaan di daerah, sistem ijon sangat kuat. Daerah yang sudah mengijon duluan, itu yang dapat proyeknya," beber Peneliti ICW Ade Irawan, Senin (22/2).
Sistem ijon di bidang pendidikan, sambung Ade, sudah lama berlaku di daerah. Tidak heran, daerah yang semestinya dapat proyek pendidikan malah gagal karena kalah dengan pemenang ijon.
"Sistem ijon ini bisa memberikan komitmen fee sebesar tujuh sampai delapan persen. Dengan dasar itu, proyek akan turun. Parahnya lagi daerah yang anggarannya terbatas menggandeng pengusaha untuk meminjamkan dana. Begitu proyek turun, pengusaha ini juga menikmati dana pendidikan," terangnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Universitas Pelita Harapan Luncurkan Faculty of AI
- Guru Honorer Dapat Bantuan Rp 500 Ribu per Bulan, Tendik Piye?
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Pemerintah Maju Mundur soal Jadwal Libur Sekolah, Guru se-Indonesia Pusing 7 Keliling
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak